Desa Murtajih

Rajjha Bhajjra Parjugha

Rabu, 19 Juli 2023

Pelestarian Sosial Budaya Kerapan Kelinci di Desa Murtajih

Pelestarian Sosial Budaya Kerapan Kelinci di Desa Murtajih

Pelestarian Sosial Budaya Kerapan Kelinci di Desa Murtajih

Murtajih, 16 Juli 2023, dilaporkan bahwa di Desa Murtajih, sebuah desa yang terletak di daerah pedesaan yang indah, diadakan acara unik bernama "Kerapan Kelinci." Acara ini menjadi sorotan karena menggabungkan tradisi budaya lokal dengan keterlibatan hewan kelinci yang jarang terlihat dalam ajang perlombaan.


Kerapan Kelinci merupakan acara tahunan yang memiliki akar dalam tradisi sosial budaya masyarakat desa tersebut. Tradisi ini telah berlangsung selama beberapa generasi dan menjadi simbol penting dari persatuan dan identitas lokal. Masyarakat Desa Murtajih melestarikan acara ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk menjaga warisan budaya mereka tetap hidup.


Dalam acara ini, kelinci-kelinci yang dipilih secara khusus dan di latih sebelumnya berkompetisi di trek khusus yang dirancang secara khusus untuk ajang perlombaan ini. Kelinci-kelinci tersebut didorong oleh pemiliknya dari garis start menuju garis finis. Kecepatan dan kelincahan kelinci menjadi kriteria utama dalam penentuan pemenang.


Masyarakat desa menyambut acara Kerapan Kelinci dengan antusiasme yang besar. Selain menjadi ajang hiburan, acara ini juga menjadi wadah bagi masyarakat desa untuk berkumpul dan saling bertukar cerita serta menjalin ikatan sosial yang lebih erat. Selain itu, acara ini juga menarik perhatian wisatawan lokal dan internasional, yang tertarik untuk menyaksikan tradisi unik ini.



Namun, ada pula beberapa pandangan yang mengkhawatirkan kesejahteraan hewan dalam acara ini. Beberapa kelompok advokasi hewan menunjukkan keprihatinan tentang bagaimana kelinci-kelinci ini ditangani dan diberdayakan dalam perlombaan. Oleh karena itu, pihak penyelenggara dan masyarakat desa terus berusaha untuk meningkatkan kondisi dan perawatan hewan demi memastikan bahwa acara tersebut tidak membahayakan atau menyakiti kelinci-kelinci yang terlibat.


Secara keseluruhan, Kerapan Kelinci di Desa Murtajih adalah contoh yang menarik bagaimana tradisi sosial budaya lokal dapat tetap dijaga dan dilestarikan di tengah-tengah perkembangan zaman. Sementara itu, penting bagi masyarakat untuk terus beradaptasi dan mencari keseimbangan antara melestarikan tradisi dengan kepedulian terhadap kesejahteraan hewan yang terlibat dalam acara tersebut.

Wujudkan Pertanian Berkelanjutan, Pengabdian Masyarakat UTM Kelompok 22 Sukses Ciptakan Alat Irigasi Tetes Berbasis Arduino

Wujudkan Pertanian Berkelanjutan, Pengabdian Masyarakat UTM Kelompok 22 Sukses Ciptakan Alat Irigasi Tetes Berbasis Arduino

 Wujudkan Pertanian Berkelanjutan, Pengabdian Masyarakat UTM Kelompok 22 Sukses Ciptakan Alat Irigasi Tetes Berbasis Arduino



Desa Murtajih 18 Juli 2023, Madura - Kelompok 22 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM),  telah berhasil menyelenggarakan sebuah kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk mewujudkan pertanian tembakau yang berkelanjutan di Desa Murtajih. Melalui rancang bangun alat irigasi tetes berbasis Arduino, petani di desa tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi air dan produktivitas pertanian mereka.

Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di rumah ketua kelompok tani Desa Murtajig itu dihadiri oleh anggota kelompok petani yang antusias dan ingin memperoleh pengetahuan tentang teknologi irigasi tetes yang inovatif. Tim pengabdian masyarakat dari UTM telah menyiapkan materi dan alat peraga untuk mendemonstrasikan cara kerja alat irigasi tetes menggunakan Arduino.

 

Dalam presentasinya, Moh. Ikromulloh, selaku pemateri  dalam sosialisasi, menjelaskan bahwa alat irigasi tetes berbasis Arduino ini merupakan solusi tepat guna untuk mengatasi keterbatasan air di ladang pertanian tembakau. "Dengan menggunakan teknologi irigasi tetes, petani dapat menghemat air hingga 70% dan memberikan suplai air yang tepat dan cukup kepada tanaman tembakau," ungkap Moh. Ikromulloh.

Tim pengabdian masyarakat UTM juga turut menekankan manfaat lain dari alat irigasi tetes ini, seperti pengurangan pemakaian pupuk dan pestisida, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Selain itu, teknologi ini juga membantu menciptakan lingkungan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Setelah sesi presentasi, petani diajak untuk berpartisipasi dalam praktek langsung merancang dan merakit alat irigasi tetes. Mereka mendapat bimbingan langsung dari tim pengabdian masyarakat untuk memastikan alat-alat tersebut berfungsi dengan baik. Partisipasi aktif petani dan semangat belajar mereka mendapatkan apresiasi dari tim UTM.



"Kami sangat bersyukur atas sosialisasi ini. Teknologi irigasi tetes berbasis Arduino ini membuka wawasan baru bagi kami, dan kami bersemangat untuk menerapkannya di ladang kami," ujar salah satu petani di Desa Murtajih.

Kegiatan sosialisasi ini juga turut membahas tentang metode-metode pertanian berkelanjutan lainnya, termasuk penggunaan pupuk organik dan praktik pertanian ramah lingkungan. Tim UTM berharap bahwa dengan sosialisasi ini, petani di Desa Murtajih dapat mengadopsi teknologi dan praktik-praktik yang akan membantu mereka mencapai pertanian tembakau yang lebih berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Kegiatan sosialisasi ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan pertanian tembakau yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat di Desa Murtajih. Harapan besar tersemat bahwa teknologi irigasi tetes berbasis Arduino dan praktik pertanian berkelanjutan lainnya akan menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah bagi pertanian di Madura.


Senin, 10 Juli 2023

Melangkah ke Tradisi yang Kuat: Pengenalan Budaya Kerapan Sapi di Desa Murtajih

Melangkah ke Tradisi yang Kuat: Pengenalan Budaya Kerapan Sapi di Desa Murtajih

 Melangkah ke Tradisi yang Kuat: Pengenalan Budaya Kerapan Sapi di Desa Murtajih


Di tengah hamparan keindahan Desa Murtajih, terdapat sebuah tradisi yang kuat dan memikat hati: Budaya Kerapan Sapi. Desa ini dikenal sebagai tempat yang melestarikan warisan budaya tradisional Indonesia dengan menjaga keaslian dan keindahan perlombaan unik ini.

Pengenalan Budaya Kerapan Sapi di Desa Murtajih dimulai dengan upaya mempelajari dan memahami akar budaya tradisional ini. Mahasiswa, sejarawan, dan tokoh masyarakat lokal bergabung dalam sebuah kolaborasi yang mendorong penggalian lebih dalam tentang asal-usul dan nilai-nilai yang terkandung dalam Budaya Kerapan Sapi.

Mereka menelusuri sejarah lama, berbicara dengan para sesepuh, dan mengumpulkan cerita dan legenda terkait dengan tradisi ini. Dalam prosesnya, mereka memahami bahwa Budaya Kerapan Sapi adalah lebih dari sekadar sebuah perlombaan, melainkan cerminan kehidupan masyarakat agraris dan hubungan harmonis antara manusia dan hewan di Desa Murtajih.

Dalam upaya melestarikan dan memperkenalkan Budaya Kerapan Sapi, berbagai kegiatan diselenggarakan di Desa Murtajih. Kelompok masyarakat, bersama dengan mahasiswa dan tokoh desa, mengatur pertunjukan kerapan sapi dengan cermat. Mereka menciptakan arena yang aman untuk pertandingan dan mengundang masyarakat setempat, wisatawan, dan pelajar dari luar daerah untuk menyaksikan acara ini.

Selain pertunjukan utama, juga diselenggarakan berbagai kegiatan pendukung untuk memperkaya pengalaman pengunjung. Diadakan pameran seni dan kerajinan tangan, di mana para seniman dan pengrajin lokal memamerkan karya-karya mereka yang menggambarkan kehidupan di Desa Murtajih. Ini tidak hanya mempromosikan keterampilan lokal, tetapi juga membantu mempertahankan keberlanjutan budaya.


Selain itu, diadakan juga seminar dan lokakarya tentang Budaya Kerapan Sapi. Para ahli, sejarawan, dan peneliti berbagi pengetahuan mereka tentang sejarah dan makna yang terkandung dalam tradisi ini. Semua kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keunikan dan keindahan Budaya Kerapan Sapi.

Melalui upaya yang gigih dan kolaboratif, Budaya Kerapan Sapi menjadi daya tarik utama Desa Murtajih. Masyarakat lokal merasa bangga dengan tradisi mereka dan turut terlibat dalam pemeliharaan dan pengembangannya. Budaya ini menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda, yang terpesona oleh keindahan dan semangat tradisional yang ditampilkan dalam perlombaan ini.

Pengenalan Budaya Kerapan Sapi di Desa Murtajih bukan hanya memperkenalkan warisan budaya yang berharga kepada dunia luar, tetapi juga memberdayakan masyarakat desa dalam melestarikan dan mengembangkan tradisi mereka sendiri. Hal ini memperkuat identitas dan kebanggaan lokal serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan menghormati budaya tradisional di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.

Desa Murtajih telah melangkah dengan teguh untuk menjaga dan menghidupkan tradisi yang kuat ini. Pengenalan Budaya Kerapan Sapi memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal dan pengunjung untuk merasakan pesona warisan budaya yang kaya dan memperkuat ikatan antara generasi yang berbeda. Budaya Kerapan Sapi di Desa Murtajih menjadi warisan yang akan terus berlanjut, memberikan kebanggaan dan kegembiraan bagi semua yang terlibat dalam perjalanan ini.

Jumat, 07 Juli 2023

Kelompok 22 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Mempopulerkan Pengenalan Komputer pada Anak-anak melalui Perpustakaan Desa Murtajih

Kelompok 22 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Mempopulerkan Pengenalan Komputer pada Anak-anak melalui Perpustakaan Desa Murtajih

 Kelompok 22 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Mempopulerkan Pengenalan Komputer pada Anak-anak melalui Perpustakaan Desa Murtajih


Murtajih, 8 Juli 2023 - Kelompok 22 dari Program Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah memulai inisiatif menarik di Perpustakaan Desa Murtajih dengan tujuan memperkenalkan penggunaan komputer kepada anak-anak. Program yang dilakukan di perpustakaan desa ini bertujuan untuk membantu anak-anak memahami teknologi dan memperluas wawasan mereka dalam era digital.

Dalam kolaborasi antara kelompok Pengabdian Masyarakat UTM dengan perpustakaan desa, ruang khusus dilengkapi dengan beberapa perangkat komputer yang digunakan untuk kegiatan pengenalan komputer bagi anak-anak. Tim sukarelawan dari kelompok 22 hadir untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada anak-anak dalam lingkungan yang nyaman dan mendukung.

"Kami ingin memanfaatkan fasilitas perpustakaan desa sebagai pusat pembelajaran komputer bagi anak-anak. Dengan demikian, mereka dapat mengakses informasi dan belajar menggunakan teknologi dengan lebih mudah," kata Sekretaris Kelompok 22, Dewi Imani.

Anak-anak di Desa Murtajih dapat mengikuti pelatihan komputer yang diselenggarakan secara teratur di perpustakaan. Mereka diperkenalkan dengan konsep dasar komputer, penggunaan perangkat keras, serta pengoperasian perangkat lunak. Tim Pengabdian Masyarakat UTM juga memberikan panduan tentang penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab.

Selain pelatihan, perpustakaan desa juga menyediakan akses ke sumber daya digital, seperti situs web pendidikan dan aplikasi pembelajaran yang dapat membantu anak-anak memperdalam pengetahuan mereka. Ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berlatih dan mengembangkan keterampilan komputer mereka secara mandiri.

"Dalam lingkungan perpustakaan desa yang ramah anak, anak-anak dapat belajar sambil bermain dan mengeksplorasi dunia digital. Kami berharap pengenalan komputer ini akan membuka pintu bagi mereka untuk mengembangkan minat dan keterampilan dalam teknologi," tambah Dewi Imani.

Kelompok Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Memulai Revitalisasi dan Pemanfaatan Perpustakaan Desa Murtajih untuk Meningkatkan Literasi Baca Anak-Anak

Kelompok Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Memulai Revitalisasi dan Pemanfaatan Perpustakaan Desa Murtajih untuk Meningkatkan Literasi Baca Anak-Anak

Kelompok Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Memulai Revitalisasi dan Pemanfaatan Perpustakaan Desa Murtajih untuk Meningkatkan Literasi Baca Anak-Anak

Desa Murtajih, 6 Juli 2023 - Kelompok 22 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah memulai program revitalisasi dan pemanfaatan perpustakaan desa untuk meningkatkan wawasan literasi baca anak-anak di Desa Murtajih. Program ini bertujuan untuk membantu anak-anak di pedesaan mengembangkan minat baca serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan literasi.

Dalam program ini, kelompok Pengabdian Masyarakat UTM bekerja sama dengan pemerintah desa dan komunitas lokal untuk merenovasi dan menyediakan fasilitas perpustakaan yang nyaman dan menarik bagi anak-anak. Mereka juga mengumpulkan donasi buku dari berbagai sumber untuk memperluas koleksi perpustakaan, termasuk buku cerita, ensiklopedia, dan materi pembelajaran lainnya.

"Kami percaya bahwa literasi adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di desa. Melalui program revitalisasi ini, kami berharap dapat memberikan akses yang lebih baik kepada mereka untuk mengembangkan minat baca dan pengetahuan," kata Bang Bang Sutrisno, ketua kelompok Pengabdian Masyarakat UTM.

Selain menyediakan fasilitas perpustakaan yang baik, kelompok pengabdian masyarakat juga akan mengadakan kegiatan-kegiatan pendukung seperti ceramah literasi dan lokakarya menulis. 

"Kami ingin menciptakan lingkungan yang merangsang dan mendukung minat baca anak-anak di desa. Melalui kegiatan-kegiatan interaktif dan melibatkan semua pihak terkait, kami berharap dapat membangun budaya literasi yang kuat di Desa Murtajih," tambah Bang Bang Sutrisno.


Program revitalisasi dan pemanfaatan perpustakaan desa ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi anak-anak di Desa Murtajih. Dengan meningkatnya minat baca dan pemahaman literasi, diharapkan mereka dapat mengembangkan potensi diri, meraih prestasi akademik yang lebih baik, dan membuka peluang yang lebih luas di masa depan.


Kelompok Pengabdian Masyarakat UTM Luncurkan Perpustakaan Keliling di Dusun Nanggiri Desa Murtajih: Mendorong Minat Baca dan Literasi di Pedesaan

Kelompok Pengabdian Masyarakat UTM Luncurkan Perpustakaan Keliling di Dusun Nanggiri Desa Murtajih: Mendorong Minat Baca dan Literasi di Pedesaan

Kelompok Pengabdian Masyarakat UTM Luncurkan Perpustakaan Keliling di Dusun Nanggiri Desa Murtajih: Mendorong Minat Baca dan Literasi di Pedesaan


Desa Murtajih, 7 Juli 2023 - Kelompok 22 Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah meluncurkan program perpustakaan keliling di Dusun Nanggiri, Desa Murtajih. Program inovatif ini bertujuan untuk mendorong minat baca dan meningkatkan tingkat literasi di kalangan masyarakat pedesaan.

Dalam upaya untuk memperluas akses terhadap bahan bacaan berkualitas, tim dari kelompok Pengabdian Masyarakat UTM bekerja sama dengan pemerintah desa untuk merancang perpustakaan keliling. Kendaraan untuk perpustakaan keliling sudah disiapkan untuk membawa buku agar anak-anak bisa membaca buku dengan nyaman.

"Dengan perpustakaan keliling ini, kami ingin membawa dunia literasi ke setiap rumah di Dusun Nanggiri. Kami berharap dapat membangkitkan minat baca dan memberikan akses yang lebih mudah kepada masyarakat, terutama anak-anak, untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan mereka," kata Bang Bang Sutrisno, Ketua tim Pengabdian Masyarakat UTM.

Setiap hari, perpustakaan keliling ini mengunjungi berbagai titik di Dusun Nanggiri, masyarakat dapat mengunjungi perpustakaan ini, memilih buku yang mereka minati, dan membawanya pulang untuk dibaca selama beberapa minggu. Sukarelawan dari tim Pengabdian Masyarakat UTM hadir untuk memberikan bantuan dan saran dalam memilih bacaan yang sesuai dengan minat dan tingkat bacaan pengunjung.

Selain itu, tim Pengabdian Masyarakat UTM juga mengadakan kegiatan-kegiatan pendukung seperti ceramah literasi, lokakarya membaca, bermain sambil belajar bersama di setiap kunjungan perpustakaan keliling. Tujuannya adalah tidak hanya memberikan akses bahan bacaan, tetapi juga meningkatkan pemahaman literasi masyarakat secara menyeluruh.

"Masyarakat Dusun Nanggiri sangat antusias dengan adanya perpustakaan keliling ini. Mereka dapat mengakses berbagai jenis buku dan cerita tanpa harus bepergian jauh. Kami berterima kasih kepada tim Pengabdian Masyarakat UTM atas inisiatif yang luar biasa ini," ucap salah satu masyarakat Dusun Nanggiri.

Diharapkan dengan adanya perpustakaan keliling di Dusun Nanggiri, minat baca dan tingkat literasi masyarakat akan meningkat. Anak-anak akan memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan keterampilan membaca dan mengeksplorasi pengetahuan baru. Selain itu, diharapkan program ini juga dapat mendorong kolaborasi antara anggota komunitas dalam meningkatkan literasi di pedesaan.

Program perpustakaan keliling yang dilakukan oleh kelompok Pengabdian Masyarakat UTM merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan wawasan literasi di Dusun Nanggiri. Melalui upaya berkelanjutan ini, diharapkan masyarakat desa dapat menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri dan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meraih kesuksesan.


Minggu, 02 Juli 2023

Jumat Sehat: Pelestarian Lingkungan di Desa Murtajih

Jumat Sehat: Pelestarian Lingkungan di Desa Murtajih

Jumat Sehat: Pelestarian Lingkungan di Desa Murtajih


Kegiatan "Jumat Sehat" merupakan salah satu inisiatif dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kami di Desa Murtajih. Dalam kegiatan ini, kami bertujuan untuk mendorong kesadaran akan kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pada hari Jumat, kami melaksanakan kegiatan bersih-bersih dan penanaman bunga dan sayur di Balai Desa serta memberikan bantuan kepada warga dalam penanaman tembakau.

Kegiatan dimulai dengan kumpul bersama di Balai Desa Murtajih pada pagi hari. Kami melakukan pembagian tugas untuk membersihkan Balai Desa dari berbagai jenis sampah dan melakukan penanaman bibit buah dan sayuran di lahan kosong yang ada di sekitar Balai Desa Murtajih.

Selain membersihkan Balai Desa, kami juga membantu warga dalam kegiatan penanaman tembakau. Penanaman tembakau merupakan kegiatan yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat desa ini dan menjadi sumber penghasilan bagi sebagian besar warga. Kami memberikan bantuan berupa tenaga dalam penanaman tembakau kepada warga yang membutuhkan, serta saling berbagi pengetahuan dan teknik penanaman yang lebih baik untuk meningkatkan hasil panen tembakau.



Kami melibatkan warga desa dalam kegiatan ini dengan tujuan untuk saling belajar dan berbagi pengetahuan. Selama proses penanaman tembakau, kami mendapatkan penjelasan tentang teknik pemupukan, penyiraman yang tepat, dan pencegahan hama dan penyakit pada tanaman tembakau. Hal ini bertujuan agar warga desa dapat mengoptimalkan hasil panen mereka dan meningkatkan kualitas tembakau yang dihasilkan.