Rajjha Bhajjra Parjugha

Kamis, 09 Januari 2020

TEKNOLOGI SEDERHANA DI DESA MURTAJIH

| Kamis, 09 Januari 2020


            Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diterapkan oleh kelompok KKN 09 bagi masyarakat Desa Murtajih yaitu hidroponik dan (budikdamber) budidaya ikan dalam ember. Tujuan utama dirancangnya TTG ini untuk memudahkan masyarakat Desa Murtajih dalam aspek pembudidayaan yang dapat dilakukan di rumah masing-masing dengan tanpa memerlukan lahan yang luas, lebih praktis dan efisien, tidak membutuhkan biaya yang cukup banyak, serta hemat waktu dan tenaga. Agar masyarakat Desa Murtajih memiliki pemahaman mendalam terkait TTG tersebut, maka dilakukan sosialisasi penyampaian informasi secara menyeluruh baik itu pembuatan, keuntungan dan kerugian dari TTG ini pada hari Sabtu, 4 Januari 2019 pukul 09.00 WIB tepatnya di Balai Desa Murtajih yang dihadiri oleh seluruh masyarakat, perangkat desa, karang taruna beserta kelompok tani Desa Murtajih dari 8 dusun.
Sosialisasi mengenai hidroponik diawali dengan pemaparan mengenai hidropnik yang dilakukan oleh Naufal Arissandi dan Farrosul In’am. TTG berupa hidroponik mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat, perangkat desa, karang taruna dan kelompok tani. Mereka silih berganti maju ke depan untuk melihat hasil rancangan yang telah dibuat oleh kelompok KKN 09 serta bertanya lebih lanjut mengenai bagaimana proses kerja, waktu panen hingga keuntungan serta kelemahan dari hidroponik itu sendiri sebagai budidaya tanaman.

Hidroponik lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman dengan memanfaatkan sedikit air dimana hidroponik ini merupakan salah satu alat yang tepat pada saat musim kemarau. Tanaman yang dapat digunakan dalam hidroponik ini adalah tanaman yang pastinya tahan dengan air, seperti: kangkung, bayam, cabai, tomat, seledri, stroberi, dan lain-lain.
Setelah sosialisasi mengenai hidroponik selesai, dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai budikdamber yang merupakan singkatan dari budidaya ikan dalam ember. Sosialisasi mengenai budikdamber diawali dengan pemaparan mengenai hidroponik yang dilakukan oleh Nur Irmiyanni Awaliyah dan Fadillah.

Sistem yang digunakan dalam budikdamber adalah sistem aquaponik dimana sistem ini memiliki peluang untuk meningkatkan kebutuhan akan protein hewani serta sayuran serta memudahkan masyarakat mendapatkan sayur serta ikan di lingkungan tempat tinggal. Untuk keuntungan dari budikdamber sendiri tidak kalah dengan manfaat dari hidroponik yakni disamping hemat energi, budikdamber ini tergolong sederhana, hemat biaya dan lebih praktis. Tanaman yang cocok digunakan dalam budikdamber diantaranya seperti kangkung, bayam, cabai, tomat dan genjer. Sedangkan untuk hewan yang berada dalam ember sendiri diantaranya seperti ikan lele, ikan gabus, ikan nila, dan lain lain tetapi kebanyakan budikdamber mengunakan ikan lele. Untuk pemeliharaan terhadap budikdamber, dilakukan dengan meletakkan ember di tempat yang terkena cahaya matahari secara maksimal. Dilanjutkan dengan memberikan pakan/konsetrat kpeada ikan sesuai dengan ukurannya serta tepat waktu yakni pagi dan sore hari dengan terlebih dahulu direndam agar pakan tidak terlalu keras. Perlu untuk diperhatikan keadaan dari ember, ikan, serta tanaman yang sedang dibudidaya. Hal yang pertama mengamati ikan tiap hari. Apabila napsu makan ikan menurun, air berbau busuk, ikan menggantung (kepala berada diatas dan ekor berada dibawah) maka air harus diganti atau di lakukan sipon. Sipon merupakan penyedotan kotoran di dasar ember dengan menggunakan selang. Hasil panen sendiri akan terlihat pada kangkung sekitar14 – 21 hari, kemudian memanen kangkung dengan memotong batang untuk dilanjutkan penanaman selanjutnya. Sedangkan untuk lele sendiri dapat dipanen sekitar 2,5 – 3 bulan dari pembudidayaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar